SariAgri - Guna pentingnya pengawasan alokasi dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara melakukan sidak lapangan di sejumlah petani tembakau di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Salah satunya, yakni meninjau sentra pertanian tembakau yang ada di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Hal ini lantaran Desa Jatiguwi merupakan salah satu yang menjadi target penerima alokasi dana bagi hasil cukai dan tembakau. Upaya pengawasan ini dilakukan oleh Kementerian Keuangan guna menyerap aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah agar sasaran yang ingin dicapai tepat dalam penyaluran alokasi dana cukai dan tembakau yang saat ini mengalami kenaikan. “Hasil tembakau merupakan produk yang sangat penting untuk Kabupaten Malang, untuk Malang Raya dan juga Provinsi Jawa Timur. Karena itu, kita sangat menginginkan hasil tembakaunya meningkat dengan demikian akan mampu meningkatkan pula untuk dana bagi hasil dari pendapatan penjualan tembakau yang masuk ke APBD,“ ujar Suahasil kepada SariAgri, Senin (3/5).
Petani Kopi Suahasil menambahkan dari pendapatan APBD ini akan dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kegiatan masyarakat. Peraturan Menteri Keuangan, disebutkan 50 persen dari dana bagi hasil yang diambil dari cukai hasil tembakau digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“lainnya itu, 25 persen dari bagi hasil keuntungan cukai tembakau digunakan untuk perbaikan bidang kesehatan, perbaikan lingkungan sosial dan mendukung perbaikan sarana serta prasarana kesehatan,“ kata dia.
Sedangkan 25 persen berikutnya, imbuh Suahasil, digunakan untuk mendirikan lingkungan usaha yang sifatnya legal. Contohnya koperasi desa yang mampu menyerap tembakau petani, produksi tembakau rajangan dan menjual hasil produksi secara jelas serta sah.
“karena itu, pemerintah akan mendukung penuh karena Jawa Timur merupakan provinsi penghasil tembakau yang sangat penting di Indonesia. Semoga ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petani tembakau, “ bebernya. Seperti diketahui bersama di Kabupaten Malang sendiri, pada tahun 2021 ini menerima alokasi dana dari bagi cukai dan tembakau tak kurang dari Rp80 milyar. Besaran hasil ini dikarenakan besarnya wilayah pertanian tembakau di Kabupaten Malang yang menyentuh luasan 500 hektar lahan.
Luasan tersebut terbagi di sejumlah wilayah seperti Sumberpucung, Wonosari, Kromengan, Tajinan, Tumpang, Poncokusumo, Donomulyo yang tergabung dalam 55 kelompok petani tembakau serta menjamurnya industri rokok baik skala besar hingga rumahan. “Diharapkan dengan potensi yang besar ini, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat  antara lain dibidang kesehatan, peningkatan prasarana publik serta pembekalan kepada produsen rokok agar terbangun iklim industri yang baik dan legal," pungkasnya.
Video terkait: